Cari Blog Ini

Rabu, 18 Agustus 2010

Kalo Hewan Punya Facebook

Facebook telah menjalar ke seluruh bagian masyarakat, tidak hanya kalangan muda tapi juga orang tua. Bahkan ada beberapa akun yang diciptakan oleh orang untuk binatang piaraannya.

Jika seandainya hewan-hewan itu benar-benar memiliki akun Facebook, apa saja status yang akan diposting mereka?

Kecoa : Maaannn, untung tadi gw kagak ke injek ama tu orang.
Anjing pudel : Duh, nunggu mo ke salon neehhh...
Nyamuk : Untung gw gak kena HIV!!
Sapi : Gila gw abis diraba-raba ma majikan gw!!
Kucing : Anak gw yang ke-7 nanya, sapa bapaknya, gawath gw lupaaa!!!
Ayam : Woy kalo besok gw blom berkokok yah berarti gw belom bangun yah!!
Buaya : Ngajak ribut banget c thu orang, udah tau gw cowok, masih ajah dipanggil bu!
Semut : Capeeeknya abis latian paskibra!!!
Cumi2 : Abis isi ulang tinta nich.
Babi: Gw difitnah nyebarin flu. Sialan!!
Kambing : Bentar lagi Idul Adha. Ya tuhan, selamatkan aku
Cicak : yang mpunya rumah baru beli raket elektrik .. hwehe .. gwe pesta nyamuk panggang gratis nih .. mangstabh
Nyamuk : abis ngider di rumah para rastaman ... ktularan giting nih ... wuyow
Cacing kremi : buset .... ternyata gw bersarang di orang maho, cilaka!!

sumber : okezone.com

Selasa, 17 Agustus 2010

Cerpen "Roso si Misterius"

Roso si Misterius
Karya : Bilal


Suatu malam, malam yang dingin dikarenakan habis hujan. “Aku lagi sendiri di rumah, soalnya mamah, papah, dan adik-adikku lagi keluar rumah alias pergi !?” Saat ini aku sedang duduk-duduk di dekat jendela sambil melihat-lihat pemandangan di luar dan jarum jam menunjukan angka 5 sore. Di luar sepi sekali, bagaikan tempat ini nggak ada penghuninya. Mungkin ini karena habis hujan sehingga orang-orang malas untuk keluar. Nggak lama kemudian aku mendengar suara mobil, aku pun melihat ke mobil itu. Itu mobil sedan bermerk “Jaguar”. Wah,, itu pasti mobil mahal. Pikirku !? lalu kulihat kembali kearah mobil itu. Mobil itu berhenti di depan rumah tetanggaku, bu Fatimah, lalu keluar seorang pria dari mobil itu. Sepertinya dia orang asing, “pikirku.” Soalnya aku nggak pernah ngeliat orang itu.
Kulihat dia masuk ke halaman rumah bu Fatimah dan mendekati pintu depan rumah lalu dia mengetuk pintu itu, dan tak lama kemudian pintu pun terbuka dan aku melihat Uung, dia anaknya bu Fatimah.
Pria itu berbincang dengan Uung, lalu setelah itu Uung masuk dan tak lama setelah itu keluarlah bu Fatimah, bu Fatimah berbincang dengan pria itu dan memepersilahkannya masuk. Aku nggak tau lagi ngapain pria itu, karena aku ngerasa ngantuk, jadi akupun pergi ke kamar untuk tidur.
Paginya, aku bersiap untuk berangkat sekolah. Setelah siap akupun berangkat, saat aku sedang berjalan di depan rumah bu Fatimah, kulihat pria asing kemaren. Sepertinya dia sedang berolahraga, kulihat pria itu tinggi sedang dengan warna kulit yang sawo matang dan rambut lurus pendek.
Tak lama aku melihat pria asing itu, tiba-tiba saja si Uung datang sepertinya dia juga mau berangkat sekolah. Dia mengagetkanku.
“Lagi ngapain kamu !?” katanya.
Ah nggak, aku lagi ngeliatin pria itu. Kamu juga ngapain pake ngagetin aku segala ??
“Ah sorry deh, kalo gitu kita berangkat sekolah bareng yuk !!”
“ya udah….yuk…..”kataku.
Dia memang satu sekolah denganku dan sama-sama kelas XII IPA tapi kami berbeda ruangan kelas. Di perjalanan kami berbincang-bincang dan aku menanyakan tentang pria itu.
Ternyata dia memang orang baru disini, namanya itu Roso. Dia berasal dari Daerah Pantai Selatan dan dia itu disini sedang jalan-jalan. Kata Uung seh. Roso itu orangnya ramah dan baik. Roso itu mengontrak di rumahnya Bu Fatimah, karena Bu Fatimah memang mengkontrakan kamar-kamar kosong di rumahnya. Lumayan buat nambah-nambah katanya. Tak lama kemudian kami pun sampai di sekolah. Kami pun berpisah dan bel pelajaran dimulai pun berbunyi….teng….teng…teng…
Tinun…tinun…tinun…Bel tanda pelajaran usai pun berbunyi. Siswa-siswi berhamburan keluar, ada yang pulang ke rumah, ada yang berbincang-bincang dll. Aku pun langsung pulang ke rumah. Setelah beberapa lama, aku pun sampai di rumah. Saat membuka pintu rumah aku terkejut, ternyata di ruang tamu ada seorang pria. Dan saat kulihat wajahnya, ternyata dia itu pria yang mengontrak di rumahnya Bu Fatimah, Roso. Dia sedang berbincang-bincang dengan mamahku. Aku pun bersalaman kepada Roso dan pria itu, setelah itu aku pergi ke dapur untuk minum dan makan. Setelah selesai dengan itu aku pergi ke kamarku untuk istirahat, aku memikirkan si Roso itu. Apa yang dia lakukan di rumahku, dan apa yang sedang di bicarakan dengan mamahku, sepertinya mereka akrab sekali. Tapi tak lama kemudian aku pun tertidur.
Sorenya aku bangun, setelah beres-beres. Aku pun pergi bermain keluar rumah. Seperti biasanya setiap sore banyak ibu-ibu yang sedang ngumpul-ngumpul ngomongin sesuatu. Sekilas saat aku melewati mereka, aku mendengar nama Roso. Mungkin mereka sedang membicarakannya. Aku pun pergi menuju tempat teman-temanku. Saat aku bermain dengan teman-teman ku, aku melihat Roso. Dia sedang berbicara dengan empat orang asing, karena aku tidak mengenalnya. Mungkin mereka teman-temanya Roso itu, teman-temannya itu berperawakan besar, berotot, dan sangar. Karena aku ingin tahu, aku pun menguntit pembicaraan mereka.
“Bagaimana ini bos…!? Dengan rencana kita…”Tanya seorang temannya itu.
Roso pun menjawab, “ tenang aja…pasti berhasil ko !!”
Aku pun berpikir dan bertanya, “apa maksud pembicaraan mereka’ya…!?? Rencana apa ???” dan rupanya Roso itu adalah bos mereka, karena aku penasaran aku pun melanjutkan menguntit mereka. S
Saat aku menguntit, tiba-tiba saja teman-temanku datang dan mengagetkanku. Begitu juga dengan Roso dan teman-temannya itu ikut terkejut akan perbuatan teman-temanku itu. Terlihat mereka pun pergi dari tempat itu, dan salah satu anak buahnya menatapku dengan sinis dan geram. Aku pun ngeri ngeliatnya. Matanya yang melotot + kepalnya yang botak membuat bulu kudukku merinding. Apalagi dengan luka jahitan di pelipis matanya. Membuatku ga bisa tidur.
“Ngapain seh kalian…!! “Kataku kepada teman-temanku.
“Apaan seh…!!? Da juga lw tuh ngapain disini ??” mreka menjawb.
“Lw lagi ngintipn cwe’y…!!” salah satu temanku menambahkan.
“Apa-apa’n kalian itu dah mah ngeganggu pake fitnah segala lagi..” akupun geram.
“Teruz lw lagi ngapain…?? Mereka menjawab lagi.
“Aku tuh lagi nguntit pembicaraan mereka…(sambil menunjuk ke arah tempat roso dan kawan-kawannya ngobrol)…
“Mereka siapa…!!?? Tanya mereka.
(Rupanya Roso dan teman-temanya sudah pergi dari tempat itu)
“Roso dan temen-temennya…” Jawabku.
“Ngapain lw nguntitin mereka…!?” Tanya mereka lagi.
“Kaya ga ada kerjaan lagi ja…” mereka menambahkan.
“Aku tuh curiga ma mereka…!? Jawabku.
“Buat apa…!? Roso itu orang baek tw…” Jawab mereka.
Setelah itu aku tidak peduli dengan perkataan mereka mengenai Roso itu, yang pasti aku masih menaruh rasa curiga pada Roso itu. Akupun melanjutkan bermain dengan teman-temanku.
Hari pun mulai beranjak malam, aku pun pulang ke rumah. Saat aku sampai di rumah aku melihat mamahku sedang beres-beres. Aku pun teringat kalau tadi siang Roso berkunjung ke rumahku. Aku pun menanyakannya kepada mamahku.
Setelah itu aku pun tw sesuatu, kata mamahku Roso itu lagi silaturahmi saja dan untuk mengetahui orang-orang disini. Dia juga memberikan mamahku sejumlah uang, katanya buat anak-anaknya termasuk aku. Aku pun semakin herang dengan Roso itu. Apa sebenarnya maksudnya, apakah dia bermaksud jahat atau apa. Tapi aku merasa tidak enak juga dengan kejadian sore tadi, saat aku ketahuan sedang menguntit mereka. Aku pun ingin meminta maaf sekaligus berterima kasih kepadanya.
Aku pun pergi keluar rumah, dan menuju rumahnya Bu Fatimah. Aku mengetuk pintu depan rumah Bu Fatimah. Dan tidak lama kemudian pintu pun terbuka dan terlihat Roso. Lalu aku pun bertanya kemana Bu Fatimah dan yang laen. Lalu Roso menjawab, “Mereka sedang pergi keluar.”
Lalu aku pun berbicara dengannya, lalu berterima kasih dan sekaligus meminta maaf kepadanya. Setelah itu aku pun pamit dan saat aku memegang daun pintu aku merasakan sesuatu menusuk punggungku dan itu menusuk dadaku, aku pun lunglai, mataku memutih, tubuhku terjatuh ke lantai. Aku tidak merasakan apapun setelah itu. Aku hanya merasakan sesuatu mengalir dari tubuhku.




T A M A T

Perluasan Hukum Mendel

PERLUASAN HUKUM MENDEL

Percobaan Mendel mengatakan bahwa pada sebuah lokus terletak sepasang gen yang saling pengaruh-mempengaruhi terhadap suatu sifat. Namun kenyataannya suatu sifat ternyata dapat dipengaruhi oleh lebih dari satu pasang gen dan bahkan suatu pasangan gen dapat saling pengaruh-mempengaruhi pasangan gen yang lain. Kejadian-kejadian ini merupakan perluasan dari Hukum Mendel (Wartomo, 1998).
Interaksi gen dan Epistatis
Yang dimaksud dengan interaksi gen adalah kemungkinan adanya saling pengaruh antara dua pasang gen yang terletak dalam alel yang berbeda. Dimisalkan gen A akan menyebabkan fenotip A, sedang B akan menimbulkan fenotip B. Ada kemungkinan, bahwa apabila suatu individu memiliki kedua gen tersebut diatas dalam keadaan tertentu, akan timbul fenotip yang lain sama sekali, yaitu fenotip C. Kejadian inilah yang disebut adanya interaksi antara gen A dan gen B.
Contoh paling khas adalah bentuk jengger pada ayam. Ada 2 pasang gen yang mempengaruhi bentuk jengger, yaitu, gen R yang menyebabkan jengger rose dan gen P yang menyebabkan bentuk pea. Contoh interaksi lain yang baik adalah bahwa pasangan gen kedua dapat menghambat ekspresi gen lain yang bukan pasangannya, disebut sebagai epistatis (Wartomo, 1998).
Multi Alel atau Alel Ganda
Pada keadaan normal, biasanya suatu lokus ditempati oleh salah satu dari sepasang alel, misalnya oleh gen A atau gen a sebagai pasangannya. Tetapi ada suatu kejadian, satu lokus dapat ditempati oleh beberapa macam alel. Dalam kasus multi alel, gen A mempunyai beberapa macam bentuk, misalnya gen A1, A2, dan A3, yang kesemuanya dapat saling berpasangan dan menduduki lokus tersebut. Peristiwa satu lokus dapat ditempati oleh berbagai macam alel, disebut alel ganda atau multi alel (Wartomo, 1998).
Salah satu kejadian multi alel pada hewan adalah pada pewarnaan kelinci dan kucing. Warna kulit kelinci dientukan oleh gen c, akan tetapi pada penelitian lebih lanjut diketahui bahwa gen c ini bersifat multi alel. Disamping adanya gen C sebagai pasangannya yang menyebabkan kelinci berwarna sempurna (abu-abu bercampur kekuning-kuningan dan coklat), ternyata telah dikenal adanya gen cch yang menyebabkan kelinci berwarna abu-abu muda tanpa adanya warna kuning dan coklat, dan gen ch yang menyebabkan warna yang sangat khas.
Contoh lain dari adanya multi alel yang paling bagus pada manusia, yaitu dalam penggolongan darah ABO yang ditemukan oleh Dr. Landsteiner pada tahun 1900. Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi A, B, AB, dan O. Penggolongan darah tersebut berdasarkan pada ada tidaknya antigen yang menggumpalkan darah(aglutinogen) dan antibodi (pelawan antigen (aglutinin)) dalam darah (Istamar et al, 2007).
Tabel 1. Penggolongan darah sistem ABO (Istamar et al, 2007).
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
A A b
B B a
AB AB -
O - a, b

Kodominasi
Penggolongan darah secara lain pada manusia adalah penggolongan darah secara M, N, dan MN yang dikendalikan oleh 2 alel LM dan LN. Individu golongan darah M menghasilkan anti serum M, golongan darah N menghasilkan antiserum N sedang golongan darah MN menghasilkan kedua antiserum. Dengan demikian bahwa individu dengan alel heterozigot LM dan LN memiliki sifat yang dimiliki oleh kedua sifat homozigotnya. Keadaan demikian disebut kodominan, selain itu juga kodominansi merupakan suatu situasi fenotipik dimana kedua alel di ekspresikan di dalam heterozigot (Campbell et al, 2004).
Poligen atau Gen Ganda
Kadang-kadang suatu fenotip tidak begitu mudah dibedakan dengan fenotip lainnya. Sebagai contoh misalnya warna bunga, antara warna merah sampai putih mungkin masih dapat dibedakan adanya beberapa fenotip antara tinggi tubuh pada manusia, atau besar kecilnya ukuran telur ayam, kesemuanya ini tidak dikenal adanya ukuran yang seragam.
Yule adalah orang pertama yang pada tahun 1906 menduga bahwa adanya perbedaan yang kecil tersebut mungkin disebabkan oleh karena adanya beberapa gen yang mempunyai pengaruh terhadap satu sifat, tetapi setiap gen hanya mempunyai pengaruh yang sangat kecil. Beberapa gen yang yang mempunyai pengaruh terhadap sifat yang sama tetapi memiliki pengaruh yang kecil terhadap sifat tersebut, disebut sebagai poligen (Wartomo, 1998).
Pewarnaan Kulit dan Bulu Pada Hewan
Pada hewan dikenal adanya berbagai macam corak warna kulit dan bulu. Dikenal adanya warna hitam sampai putih dengan berbagai macam derajat pewarnaan atau intensitas warna. Pada ternak dikenal beraneka ragam corak dan warna yang berbeda-beda. Namun ada ternak atau hewan yang memiliki baik pola maupun warna yang seragam (Wartomo, 1998).
Adanya perbedaan berbagai macam corak pewarnaan pada hewan disebabkan karena dalam hal pewarnaan kulit dan bulu hewan, berbagai gen telah berperan aktif. Gen-gen yang mempengaruhi pewarnaan, yaitu, gen penentu pola berbintik-bintik atau tidak, kombinasi warna, intensitas warna, dan pemudaran. Pewarnaan kulit pada hewan banyak dipelajari pada Rodensia, misalnya tikus, marmut, dan kelinci.

Daftar Pustaka

Campbell, N.A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. 2004. Biologi 5th ed. Terj. dari BIOLOGY oleh Lestari, R, dkk. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hardjosubroto, Wartomo. 1998. Pengantar Genetika Hewan. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.
Syamsuri, Istamar, Hadi, Ibrohim, Sulisetijono. 2007. Biologi. Penerbit Erlangga. Malang.

Hibrida

HIBRIDA

Setelah hukum mendel diakui kebenaran dan manfaatnya, muncul berbagai percobaan yang pada umumnya menggunakan tanaman dengan berbagai beda sifat. Akibatnya muncul pula beberapa kaedah-kaedah tentang hasil perkawinan antara tanaman yang memiliki beda sifat. Di bidang peternakan, hukum mendel baru ditetapkan pada tahun 1902 oleh William Batteson pada ayam dan kemudian pada sapi. Perkawinan antara dua jenis/bedasifat yang berlainan disebut hibrida (Ronald, 2000).

Kombinasi Gen dalam Hibrida

Di dalam kombinasi gen terdapat istilah-istilah sebagai berikut :

Monohibrid, yaitu perkawinan antara dua individu dengan satu beda sifat. Dihibrid, yaitu perkawinan antara dua individu dengan dua beda sifat, memiliki dua pasang gen yang berbeda. Trihibrid, yaitu perkawinan antara dua individu dengan tiga beda sifat. Tetrahibrid, yaitu perkawinan antara dua individu dengan empat beda sifat.

Dari berbagai macam bentuk hibrida, dapat disusun suatu rumus untuk meramalkan berbagai macam efek yang ditimbulkannya, yaitu sebagai berikut :

Banyaknya macam kombinasi gamet yang dibentuk dalam suatu persilangan atau hibrida menggunakan rumus sebagai berikut :

Banyaknya macam gamet = 2n

n diatas menandakan banyaknya beda sifat, angka “2” disebabkan karena setiap pasang alel akan menjadi dua macam gamet. Jadi misalnya dalam hal monohibrid, misalnya individu dengan susunan gen (Aa) disilangkan dengan (Aa), maka jumlah macam gamet yang akan dihasilkannya adalah sebanyak 2n = 21 = 2 macam gamet, yaitu A dan a.

Banyaknya kombinasi genotip dari persilangan yang akan dihasilkan dari suatu perkawinan hibrida dapat diramal menurut rumus sebagi berikut :

Banyaknya kombinasi = (2n)2

Pada monohibrid, misalnya perkawinan antara (Aa x Aa) akan terjadi kombinasi sebanyak (21)2 = 4, yaitu AA, Aa, aA, dan aa. Sedang pada dihibrid misalnya perkawinan antara (AaBb x AaBb) akan terjadi kombinasi sebanyak (22)2 = 16 kombinasi.

Banyaknya individu yang homosigotik dari perkawinan hibrida mengikuti rumus sebagai berikut :

Jumlah individu yang homosigotik = 2n/(2n)2

Pada perkawinan monohibrid, jumlah individu yang homosigotik adalah sebesar : 21/(21)2 = 2/4 atau 50%, yaitu AA dan aa. Untuk dihibrid, jumlah genotip yang homosigot adalah sebesar : 22/(22)2 = 4/16 atau 25%, yaitu genotip AABB, Aabb, aaBB, dan aabb dari 16 kombinasi yang ada.

Bentuk fenotip dalam hibrida yang mungkin timbul dalam persilangan hibrida dapat diramal dengan menggunakan rumus binomium ( a + b )n yang sering pula disebut sebagai “segitiga pascal” sebagai berikut :

( a + b )1 1 1 hibrid 1

( a + b )2 1 2 1 hibrid 2

( a + b )3 1 3 3 1 hibrid 3

( a + b )4 1 4 6 4 1 hibrid 4

( a + b )5 1 5 10 10 5 1 hibrid 5

( a + b )6 1 6 15 20 15 6 1 hibrid 6

dan seterusnya,

Penggunaan rumus diatas adalah sebagai berikut :

Hibrid 2 : (1 x 32) : (2 x 31) : (1 x 30)

Hibrid 3 : (1 x 33) : (3 x 32) : (3 x 31) : (1 x 30)

Hibrid 4 : (1 x 34) : (4 x 33) : (6 x 32) : (4 x 31) : (1 x 30)

dan seterusnya.

Metode Hibrida

Persilangan Resiprok

Persilangan resiprok adalah persilangan kebalikan dari persilangan yang ada. Dimisalkan dalam suatu persilangan antara pejantan A dengan betina B, maka persilangan resiproknya adalah perkawinan antara pejantan B dengan betina A atau dalam persilangan antara PP dengan pp, maka persilangan resiproknya adalah pp dengan PP (Wartomo, 1998).

Silang Balik (back cross)

Perkawinan silang balik adalah apabila keturunannya dikawinkan kembali dengan bangsa tetuanya. Misalnya persilangan antara P dan Q, maka hasil keturunannya dikawinkan kembali dengan bangsa P atau Q. Maksud dari perkawinan silang balik ini adalah untuk memperoleh komposisi gen yang dimiliki oleh salah satu tetuanya agar di dalam populasi semakin besar (Wartomo, 1998).

Uji Silang (test cross)

Uji silang sering juga disebut sebagai persilangan tes, persilangan tes adalah suatu persilangan untuk mengetahui apakah suatu individu itu homozigot ataukah heterozigot. Fenotip dari individu yang homozigot ataupun yang heterozigot dominan dari suatu gen yang bersifat dominan penuh adalah sama. Pada persilangan ini, maka individu yang akan diuji dikawinkan dengan individu yang sudah jelas homozigot resesif (Wartomo, 1998).

Uji Chi-square

Suatu percobaan biologi memiliki banyak faktor yang akan mempengaruhi hasilnya. Sebab jika sedang melakukan percobaan pada hewan atau tumbuhan, sering mendatangkan keragu-raguan dengan hasil yang didapat, apakah hasil percobaan tersebut sesuai atau menyimpang.

Ada suatu metode analisis yang sangat sederhana tetapi cukup meyakinkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dari hasil perhitungan, yang disebut sebagai uji chi-square, yang dilambangkan sebagai “tes X2”, adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Text Box: 2

Keterangan :

O : hasil yang diperoleh dalam percobaan (observed value)

e : hasil yang diharapkan berdasar perhitungan (expected value)

Apabila sudah diperoleh harga X2, maka nilai ini dibandingkan dengan ambang batas seperti pada tabel 1, dengan mengingat jumlah derajat bebasnya. Besarnya derajat bebas adalah sejumlah variabel diambil 1. Sementara untuk derajat bebas yang hanya satu, Yates melakukan penyesuaian dengan mengurangi hasil pengurangan ( o – e ) dengan angka setengah (Wartomo, 1998).

Tabel 1. Ambang batas pada chi-square (Wartomo, 1998).

Derajat bebas

Peluang

0,95

0,90

0,70

0,50

0,30

0,10

0,05

0,01

0,001

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0,004

0,10

0,35

0,71

1,15

1,64

2,17

2,73

3,33

3,94

0,02

0,21

0,58

1,06

1,61

2,20

2,83

3,49

4,17

4,87

0,15

0,71

1,42

2,20

3,00

3,83

4,67

5,53

6,39

7,27

0,46

1,39

2,37

3,36

4,35

5,35

6,35

7,34

8,34

9,34

1,07

2,41

3,67

4,88

6,06

7,23

8,38

9,52

10,66

11,78

2,71

4,61

6,25

7,78

9,24

10,65

12,02

13,36

14,69

15,99

3,84

5,99

7,82

9,49

11,07

12,59

14,07

15,51

16,92

18,31

6,64

9,21

11,35

13,28

15,09

16,81

18,48

20,09

21,67

23,21

10,83

13,82

16,27

18,47

20,52

22,46

24,32

26,13

27,88

29,59

diterima ditolak

Uji X2 hanya dapat menyatakan ditolak atau tidaknya hipotesis, tidak dapat menerangkan lebih jauh. Apabila derajat bebasnya melebihi satu maka faktor Yates tidak digunakan.

Daftar Pustaka

Hardjosubroto, Wartomo. 1998. Pengantar Genetika Hewan. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Hartatik, Tety, dkk. 2010. Diktat Praktikum Genetika. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Sitorus, R. H. 2000. Kamus Besar Biologi. Pionir Jaya. Bandung.